Our social:

Sabtu, 12 Maret 2016

TIPS MEMBEDAKAN LARUTAN ELEKTROLIT KUAT DENGAN ELEKTROLIT LEMAH SERTA SENYAWA ION DENGAN SENYAWA KOVALEN



TIPS MEMBEDAKAN LARUTAN ELEKTROLIT KUAT DENGAN ELEKTROLIT LEMAH SERTA SENYAWA ION DENGAN SENYAWA KOVALEN


A.    ELEKTROLIT KUAT DAN LEMAH

1) Dari nyala lampu yang katoda dan anoda dari rangkaian lampu yg dicelupkan pada suatu larutan elektrolit, apakah menyala terang atau redup. Jika terang maka tergolong elektrolit kuat, jika redup maka tergolong elektrolit lemah.

2) Elektrolit kuat pasti dapat menyalakan lampu dan menghasilkan gelembung di sekitar katoda dan anoda, sedangkan elektrolit lemah hanya dapat menyalakan lampu dengan intensitas yang redup bahkan mati namun masih dapat menghasilkan gelembung di sekitar katoda dan anodanya.
Sumber: Ingatan,,
·         semua senyawa yg terion sempurna maka bs bersifat elektrolit kuat, umumnya dari asam dan basa kuat

asam/basa lemah berasal dari senyawa-senyawa orgnik spt NH3, H2C2O4, NH4OH, asam asetat, dll
asam/basa kuat berasal dari senyawa anorganik seperti dari golongan alkali dan alkali tanah (NaOH, CaOH, KOH dll))
  • kalau melalui percobaan liat aja di elektrodenya ada gelembung ato tidak. liat juga lampu menyala atau tidak
    lampu menyala+ada gelembung=elektrolit kuat
    lampu mati+ada gelembung=elektrolit lemah
    lampu nyala+tidak ada gelembung=elektolit lemah
    lampu mati+tidak ada gelembung=nonelektolit
    trus bisa jg dilihat saja dari senyawax
    misalnya garam Na2SO4 termasuk elektrolit kuat karena berasal dari asam dan basa kuat.
·         Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah.
·         Perhatikan hasil uji elektrolit yang ditunjukkan pada Gambar 8. Pada larutan elektrolit lampu yang digunakan menyala dan timbul gas pada elektrodanya. Beberapa larutan elektrolit dapat mengahantarkan listrik dengan baik sehingga lampu menyala terang dan gas yang terbentuk relatif banyak (Gambar 8a). Larutan ini dinamakan elektrolit kuat, beberapa elektrolit yang lain dapat menghantarkan listrik tetapi kurang baik, sehingga lampu nyala, redup atau bahkan tidak menyala dan gas yang terbentuk relatif sedikit. (Gambar 8b). Dari uraian di atas kita dapat golongkan larutan elektrolit menjadi dua macam, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
·        
·         
·          
·          
·         Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion
·         sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan terurai sempurna menjadi ion Na+ dan Cl-.
·          
·         Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Tabel berikut menggambarkan larutan-
·          
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).

Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a.
Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
b.
Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c.
Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain

ELEKTROLIT LEMAH

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.

Yang tergolong elektrolit lemah:

a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
·          
·         larutan yang termasuk elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit.

B.      SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN

  • Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk dari unsur logam (sebagai kation) dengan non logam (sebagai anion) menggunakan ikatan ion (serah terima elektron). Beberapa juga ada yang terbentuk dari kation (ion positif) yang gabungan unsur non logam seperti kation amonium (NH4+)
  • Senyawa kovalen adalah senyawa yang terbentuk dari sesama unsur-unsur nonlogam dengan cara membentuk ikatan kovalen (penggunaan pasangan elektron bersama).
Bagi sebagaian siswa membedakan manakah yang termasuk golongan senyawa ion dan mana yang masuk golongan senyawa kovalen bukan perkara mudah. Oleh karena itu simak tips singkat jelas dan dijamin kita bisa segera membedakan kedua jenis senyawa kimia yang dipertanyakan.
Berikut ini tips untuk menggolongkannya untuk pedoman awal.
  1. Hafalkan unsur-unsur non logam, sedangkan unsur-unsur logam tidak perlu dihafalkan. Jumlah unsur non logam yang biasa membentuk senyawa kovalen hanya ada 11 saja (H, C, N, O, F, Cl, Br, I, P, S, dan Se), maka selain yang dihafal dipastikan adalah unsur logam yang jumlahnya lebih banyak.  Ini penting karena senyawa kovalen biasanya hanya tersusun oleh unsur-unsur non logam yang itu-itu saja. Untuk senyawa gas mulia jumlahnya terbatas dan biasanya jarang dipertanyakan dalam soal-soal.
    1. Senyawa ion selalu tersusun dari unsur logam dan non logam, sedangkan senyawa sedangkan senyawa kovalen tersusun dari sesama unsur-unsur non logam saja.
    Hanya dengan hafal unsur non logam dengan mudah kita bisa bedakan manakah senyawa kovalen dan mana senyawa ion.



0 komentar:

Posting Komentar